Senin, 16 Januari 2017

Impor China Naik 25%, Batu Bara Melemah Hari Kedua


JAKARTA – Harga batu bara kontrak Februari masih melanjutkan pelemahannya pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (16/1/2017), menyusul laporan kenaikan jumlah impor batu bara China.

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Februari 2017, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup melemah 0,71% atau 0,60 poin ke US$84,30/metrik ton.

Aktivitas bisnis batu bara di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur - Reuters/Beawiharta
Harga batu bara kontrak Februari melemah pada hari kedua setelah berakhir turun 0,47% atau 0,40 poin ke posisi 84,90 pada sesi perdagangan sebelumnya.

Seperti dilansir Bloomberg (13/1), impor batu bara China membalikkan kondisi penurunan selama dua tahun dan berekspansi dengan laju tercepat dalam empat tahun. Hal ini memberikan kelegaan pasca kebijakan pemangkasan kapasitas oleh konsumen terbesar dunia tersebut.

Menurut data General Administration of Customs yang dirilis pada Jumat, jumlah impor naik 25% menjadi 256 juta metrik ton tahun lalu, laju tahunan tercepat sejak 2012.

Harga acuan negara tersebut melonjak pada paruh kedua 2016 seiring upaya kepemerintahan Presiden Xi Jinping memerintahkan para petambang untuk memangkas kapasitas demi mengurangi kelebihan suplai serta membantu mendorong industri keluar dari krisis.


Kebijakan tersebut menjadi sangat efektif sehingga menyebabkan para pejabat berjuang untuk membalikkan dampak harga. Akhir tahun lalu, pemerintah China mendorong para produsen untuk menandatangani perjanjian suplai jangka menengah-panjang dengan pembangkit tenaga listrik.

Pergerakan harga batu bara kontrak Februari 2017 di bursa Rotterdam

Tanggal
US$/MT
16 Januari
84,30
(-0,71%)
13 Januari
84,90
(-0,47%)
12 Januari
85,30
(+2,46%)
11 Januari
83,25
(+3,22%)
10 Januari
80,65
(+3,20%)





















Sumber : Bloomberg



Tidak ada komentar:

Posting Komentar