JAKARTA – Penguatan harga minyak sawit mentah
(crude palm oil/CPO) berlanjut pada awal perdagangan hari ini, Selasa
(17/1/2017), seiring prediksi bertahannya efek El Nino terhadap produksi minyak
sawit di Malaysia dan Indonesia.
Kontrak berjangka CPO untuk April 2017, kontrak teraktif di
Bursa Malaysia, hari ini dibuka dengan kenaikan 0,10% atau 3 poin di posisi
3.113 ringgit per ton.
Lahan perkebunan kelapa sawit. - Ilustrasi
Pergerakannya kemudian menguat 0,51% atau 16 poin ke level
3.126 ringgit per ton pada pukul 10.06 WIB.
Menurut konsultan perkebunan Malaysia Ganling, seperti
dilansir Bloomberg hari ini, efek El Nino yang terjadi tahun lalu terhadap
produksi minyak sawit di Malaysia dan Indonesia, dua produsen terbesar di
dunia, akan bertahan hingga paruh pertama 2017.
“Produksi akan kembali menurun pada kuartal pertama di
Malaysia serta antara kuartal kedua dan ketiga di Indonesia. Berlanjutnya
suplai yang yang ketat akan membatasi kenaikan pada persediaan sehingga
mendukung harga setidaknya hingga kuartal pertama,” ujar Direktur Ganling, Ling
Ah Hong.
Pada perdagangan Senin (16/1), harga CPO ditutup dengan
penguatan 0,88% atau 27 poin 3.110 ringgit per ton seiring melemahnya kinerja
ringgit.
Nilai tukar ringgit pagi ini kembali melemah meski tipis
sebesar 0,03% ke 4,4680 per dolar AS pada pukul 09.46 WIB, setelah sempat
menguat ke posisi 4,4657.
Pergerakan Harga CPO Kontrak April 2017
Tanggal
|
Level
|
Perubahan
|
17/1/2017
(Pk. 10.06 WIB)
|
3.126
|
+0,51%
|
16/1/2017
|
3.110
|
+0,88%
|
13/1/2017
|
3.083
|
+0,29%
|
12/1/2017
|
3.074
|
-0,36%
|
11/1/2017
|
3.085
|
+1,68%
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar